Masih ingatkah kalian 8 tahun silam untuk pertama kalinya Tuhan mempertemukan kita sebagai sahabat. Aku tak habis pikir kita mampu bertahan selama ini. Melewati manis pahitnya perjuangan kita bersama. Tuhan memang punya jalan untuk kehidupan kita masing-masing, tapi terima kasih karena kalian tetap di sini bersamaku.
Sudah banyak suka duka yang kita lewati bersama. Jadikan tangis kita sebagai penguat, untuk saling menguatkan satu sama lain. Terima kasih untuk pengalaman masa puber kita yang aneh. Untuk semua tingkah gila kita.
Sekarang kita sudah jauh. Memilih jalan kita masing-masing. Terkadang rindu, ya rindu akan nakalnya kita. Terima kasih karena sudah mengajarkan aku bahwa pertemanan antara perempuan dan laki-laki tidak harus karena modus.
Wafa, Dimas, teman perjuanganku semasa sekolah, dan aku harap akan selalu sama sampai kita menemukan orang yang tepat untuk berbagi. Terima kasih karena sudah sabar menghadapi tingkah anehku. Terima kasih untuk semua saran yang pernah kalian bagi.
Maaf karena aku hanya bisa merepotkan bahkan terkadang menjadi beban. Yakinlah kita akan mampu mejuwudkan mimpi kita bersama. Terima kasih untuk setiap air mata kebahagian yang pernah jatuh.
Tetap seperti ini sahabatku, meski nanti kau telah menemukan pelabuhan terakhirmu, separuh nafasmu, bagian dari cintamu. Yakinkan aku persahaban ini akan berlanjut sampai kapanpun.
Diana Resmi
29/06/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar