Kita pernah duduk berdua. Menikmati indah senja kala itu. Kau pernah bilang bahwa kita akan saling membutuhkan dan tak akan meninggalkan. Aku percaya saja karena saat itu aku begitu mencintaimu. Rasaku sudah benar-benar kau miliki.
Kau sungguh mempesona kala senja datang. Kau mampu menghangatkan hatiku. Kau suka bercerita ketika senja mulai malu-malu menyapa. Itulah sebabnya aku sangat menyukai senja, begitupun aku yang sangat menyukaimu.
Aku selalu ingat senyummu yang merona ketika tersapa warna jingga. Memang kita lebih suka menghabiskan waktu ketika senja, hanya untuk sekadar bercerita hal biasa. Aku sungguh percaya padamu dan padanya.
Sampai pada batas lelahmu datang, kau begitu tega. Meninggalkanku tanpa kata. Aku remuk. Setelah apa yang telah kita lewati bersama, kau dengan sengaja ataupun tidak telah berhasil membuat luka.
Aku tak pernah tau alasanmu pergi sejauh ini. Entah itu salahku, atau salah siapa ? Tak pernah ada yang mampu menjawabnya. Sejak saat itu, aku mulai mengutuki senja. Kenapa harus ada senja yang akan selalu mengingatkanku pada nestapa.
Aku terpuruk. Aku hancur. Aku remuk. Kala itu, senja yang kutahu sangat indah berubah menjadi buruk. Kenangan yang tak bisa aku tepis akan muncul ketika gemurat warna jingga membias di mata.
Aku menyerah, pernah berpikir berhenti dan tak akan melihat senja. Namun, aku tahu senja sore itu berbeda denganmu. Bertahun-tahun aku mencoba kembali mengakrabkan diri pada senja. Senja yang dulu selalu aku nanti bersamamu tentunya.
Berbeda memang. Aku harus kembali menata hidupku. Belajar untuk kembali menyukai senja meski kala senja datang memori masa lalu akan menjelma layaknya komedi putar. Tak bisa aku hentikan.
Sekarang aku bisa menerima. Kepergianmu hanya sebatas kenangan masa lalu yang akan menguatkan. Hanya untuk mengingat bahwa kamu seperti senja. Meninggalkanku ketika aku mulai terbiasa. Tapi senja selalu tahu, dia akan selalu kembali meski terkadang aku merutukinya. Tidak sepertimu yang pergi, begitu saja.
Diana Resmi
23/07/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar