Rabu, 27 Desember 2017

Jumat, 08 September 2017

Penikmat Rindu

Kala itu, aku sedang menulis rindu. Di tengah tetesan gerimis yang merdu. Dengan suara sendu. Kamu tak pernah tahu, rinduku akan aku simpan dalam kalbu. Biarkan saja aku, biarkan aku resapi sendiri rinduku.

Suatu saat kau akan tahu, betapa kerasnya kala aku berjuang untukmu. Bertahan kala badai besar menghantam dadaku. Saat kau tak lagi punya rasa untuk bertahan di sampingku. Saat kau memilih untuk menggantikan aku dalam hatimu.

Kau begitu tega. Meninggalkan luka yang menganga. Apa kau tak pernah punya hati ? Mencampakkanku bagaikan benalu yang telah mati. Sekeras apapun aku bertahan, hanya luka yang kudapati.

Apakah cinta akan selalu seperti ini ? Pura-pura buta meski ia melihat kesakitan di matanya. Pura-pura baik mesti hatinya hancur bahkan tak bersisa.

Cinta ... Aku yakin ia mudah memaafkan. Meski luka yang tersisa tak sanggup dihilangkan.

Aku ... Wanita yang tengah berusaha memaafkanmu. Meski berat masih terasa, namun akan aku nikmati apa yang ada. Aku masih merindumu. Merindu caramu mencintaiku. Tapi sekarang tak ada lagi kita. Aku hanya tengah berusaha menikmati kembali rindu yang pulang ke rumahnya.

Diana Resmi

Jumat, 28 Juli 2017

Aku tahu aku sangat menyebalkan. Aku juga begitu egois. Aku sering memarahimu tanpa alasan. Dan aku juga masih jauh dari kata sempurna. Aku punya banyak kekurangan. Tapi aku bangga padamu yang mampu bertahan sejauh ini. Bertahan menghadapi sifatku yang aneh.

Aku hanya ingin kamu selalu seperti ini. Mengingatkanku ketika aku mulai jauh. Mengajariku dalam ketidakmampuanku. Meski terkadang kamu juga begitu menyebalkan, tapi aku tahu itu semua kamu lakukan untuk kebaikanku. Jangan pernah mencoba untuk mencari perempuan lain, itu bukan hal baik dan tentunya akan membuatku terluka.

Terima kasih sudah bersedia menetap dalam kekuranganku. Bersedia menemani dalam keegoisanku.

Diana Resmi

Sabtu, 22 Juli 2017

Aku, Kamu, dan Senja Sore itu

     Kita pernah duduk berdua. Menikmati indah senja kala itu. Kau pernah bilang bahwa kita akan saling membutuhkan dan tak akan meninggalkan. Aku percaya saja karena saat itu aku begitu mencintaimu. Rasaku sudah benar-benar kau miliki.
     Kau sungguh mempesona kala senja datang. Kau mampu menghangatkan hatiku. Kau suka bercerita ketika senja mulai malu-malu menyapa. Itulah sebabnya aku sangat menyukai senja, begitupun aku yang sangat menyukaimu.
     Aku selalu ingat senyummu yang merona ketika tersapa warna jingga. Memang kita lebih suka menghabiskan waktu ketika senja, hanya untuk sekadar bercerita hal biasa. Aku sungguh percaya padamu dan padanya.
     Sampai pada batas lelahmu datang, kau begitu tega. Meninggalkanku tanpa kata. Aku remuk. Setelah apa yang telah kita lewati bersama, kau dengan sengaja ataupun tidak telah berhasil membuat luka.
     Aku tak pernah tau alasanmu pergi sejauh ini. Entah itu salahku, atau salah siapa ? Tak pernah ada yang mampu menjawabnya. Sejak saat itu, aku mulai mengutuki senja. Kenapa harus ada senja yang akan selalu mengingatkanku pada nestapa.
     Aku terpuruk. Aku hancur. Aku remuk. Kala itu, senja yang kutahu sangat indah berubah menjadi buruk. Kenangan yang tak bisa aku tepis akan muncul ketika gemurat warna jingga membias di mata.
     Aku menyerah, pernah berpikir berhenti dan tak akan melihat senja. Namun, aku tahu senja sore itu berbeda denganmu. Bertahun-tahun aku mencoba kembali mengakrabkan diri pada senja. Senja yang dulu selalu aku nanti bersamamu tentunya.
      Berbeda memang. Aku harus kembali menata hidupku. Belajar untuk kembali menyukai senja meski kala senja datang memori masa lalu akan menjelma layaknya komedi putar. Tak bisa aku hentikan.
     Sekarang aku bisa menerima. Kepergianmu hanya sebatas kenangan masa lalu yang akan menguatkan. Hanya untuk mengingat bahwa kamu seperti senja. Meninggalkanku ketika aku mulai terbiasa. Tapi senja selalu tahu, dia akan selalu kembali meski terkadang aku merutukinya. Tidak sepertimu yang pergi, begitu saja.

Diana Resmi
23/07/2017

Cinta, Sesederhana Luka

     Aku lebih suka mencintaimu secara sederhana. Seperlunya saja. Bukan maksudku tak bisa setia. Biarkan saja aku seperti ini. Karena aku takut suatu saat nanti entah kapan waktunya kau akan meninggalkanku tanpa alasan. Aku hanya berusaha menjaga hatiku agar tak hancur seperti diterjang ombak besar.
     Kau pun boleh sama sepertiku. Karena aku tak pernah menuntutmu untuk meniru orang lain. Aku punya banyak kekurangan dalam mencintaimu. Begitupun kamu yang juga berhak punya kekurangan saat mencintaiku.
     Maaf jika selama kau bersamaku, aku tak pernah membuatmu bahagia. Aku tak bisa mengungkapkan cintaku. Aku pun tak bisa seperti yang lain ketika sedang jatuh cinta.
     Aku seperti ini bukan untuk balas dendam. Aku memang pernah jatuh cinta sejatuh jatuhnya lalu ditinggal begitu saja. Pernah hancur sehancur hancurnya karena harapan yang pernah ada hilang sekejap mata.
     Aku hanya sedikit takut akan jatuh cinta. Memang setelah kau datang kau mampu sedikit menghapus duka. Tapi ingatan tentang kehampaan luka masih tersisa. Dan ketakutan akan luka yang masih menganga.
     Maafkan aku. Aku tak mampu memberi yang terbaik. Aku masih saja takut akan ketulusanmu. Masih saja takut akan kau tinggalkan. Aku hanya tak mau kau pergi meninggalkan luka.
     Terima kasih masih bersedia menemani. Aku memang mencintaimu sekarang. Tak ada yang lain. Tapi aku akui cintaku masih sederhana. Aku hanya ingin cinta yang sederhana ini mampu bertahan sampai batas waktunya. Dan akan saling menguatkan entah kapan ujungnya.

Diana Resmi
22/07/2017
    

Selasa, 18 Juli 2017

Tugas Mata Kuliah Sejarah Sastra

1. Posisi pengarang wanita pada periode sastra angkatan 66.
Pada mulanya sebelum tahun 70-an, perempuan sangag tidak dihargai. Mereka dianggap sangat rendah, posisi mereka selalu dinomor duakan dari kaum laki-laki. Kemudian mulai muncul teori feminisme, dimana teori ini memandang perempuan mampu sejajar dengan laki-laki di luar kodratnya sebagai perempuan. Awal kemunculan pengarang wanita dalam dunia sastra mereka mengangkat tema tentang kehidupan yang penuh penderitaan. Pada saat itu baru sedikit pengarang yang muncul. Sampai beberapa periode dari pujangga baru sampai angakatan 45 para pengarang wanita ini masih mempertahankan tema tentang kesedihan. Tidak meluapkan semua ide yang ia punya. Sehingga pada saat itu mereka belum sepenuhnya dihargai. Karena ada sebagian orang memandang karya dengan tema tersebut merupakan karya biasa jika dibandingkan dengan karya-karya besar yang sudah mulai ada sejak angkatan balai pustaka. Hingga kemudian pada periode angkatan 66 mulai muncullah pengarang wanita dengan ide yang lebih baru. Salah satunya N.H Dini. Ia mendobrak sastra indonesia dengan mengangkat tema tentang perempuan, tentunya yang ia perjuangkan adalah untuk mengangkat derajat perempuan sebagai manusia. Sejak tahun 60-an hingga sekarang, tema yang diusung pengarang perempuan mulai bergenre cerita yang mudah dicerna dan sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan terhadap dunia perempuan, pola pikir mereka pun ikut berubah. Sehingga kedudukan pengarang wanita saat ini sudah tidak lagi dipandang sebelah mata, sekarang mereka sudah dihargai banyak kalangan. Mereka sudah menempati hati pembaca dengan karya-karya mereka.
2. Fenomena pasar tentang karya sastra.
Fenomena pasar pada masa itu khususnya angkatan 66 hingga sekarang menerima sebuah karya sastra dengan menyuguhkan cerita yang mudah dicerna dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Pasar saat itu sangat menerima karya yang lekat kaitannya dengan kehidupan. Lemudian pada awal tahun 20-an muncul fenomena chicklit dan teenlit yang menimbulkan banyak pro dan kontra. Fenomena ini berhasil memikat hati pembaca, percetakan, hingga melahirkan komunitas-komunitas penggemar setia. Penanda novel berjenis chicklit adalah tokoh utama kebanyakan perempuan yang berpikiran maju, dan bergaya hidup modern. Sedangkan teenlit penyajiannya menyerupai penulisan buku harian yang kental dengan kehidupan kaum remaja dan anak sekolahan. Fenomena ini sangat digandrungi pembaca. Tema yang diangkat kebanyakan tentang perempuan. Munculnya fenomena ini juga menimbulkan kontra di berbagai pihak. Menurut mereka ini tidak mengangkat tema kehidupan global masyarakat Indonesia. Menurut mereka novel jenis ini juga tidak memiliki daya didik tinggi. Novel yang hanya menyajikan kesenangan kehidupan tanpa memandang sisi sulitnya kehidupan. Di balik kekurangannya, nyatanya fenomena ini mampu melahirkan banyak pengarang wanita baru yang bermunculan hingga sekarang.

Tugas Mata Kuliah Berbicara Kelompok (artikel acara tv)

ANGKOT PEMBAWA SANDRA
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi acara
         a. Hitam Putih
         b. Stasiun televisi swasta Trans7, pengambilan acara di studio 1 Trans7
         c. Kamis, 13 April 2017 pukul 18.30
B. Partisipan acara
    a. Deddy Corbuzier sebagai pembawa acara
    b. Chika jessica sebagai pembawa acara
    c. Aiptu Sunaryanto sebagai narasumber ( polisi )
    d. Risma Oktaviani sebagai narasumber ( korban )
    e. Agus sebagai narasumber ( supir ojek online )
    f. Cikal sebagai narasumber ( supir angkutan umum )
    g. Penonton di studio
B. Pembahasan
    1. Profil acara
              Hitam Putih adalah program unggulan Trans7, yaitu sebuah acara gelar wicara atau biasa disebut talkshow. Acara ini dipandu oleh Deddy Corbuzier dan Chika Jessica. Mengangkat beberapa tema fenomena yang menarik dan terkini. Berkat keunikan yang disuguhkan acara ini telah memenangkan beberapa penghargaan salah satunya Panasonic Gobel Award tahun 2015 sebagai program talkshow terfavorit. Gaya Deddy Corbuzier dalam membawakan acara secara spontan dan apa adanya menjadi keunikan tersendiri.
                Dalam pembahasan kali ini, Hitam Putih mengangkat tema tentang perampokan dan penyandraan di sebuah angkutan umum. Perampok yang bernama Hermawan menyandra seorang ibu dan anaknya. Aiptu Sunaryanto, polisi penyelamat seorang ibu dari sandraan merupakan polisi dibagian satlantas. Aiptu Sunaryanto mengaku melihat kerumunan orang dan mendekat. Ternyata di sana telah terjadi penyandraan dengan korban ibu dan anak. Beliau mengaku terpanggil untuk membantu meskipun itu bukan bagian dari dinasnya. Aiptu sunaryanto melakukan negosiasi dengan penyandra selama hampir 30 menit. Namun, perampok itu justru menolak dan berkata-kata kasar. Menurut pemikiran Aiptu Sunaryanto proses negosiasi itu akan gagal karena perampok tertekan dengan keadaan di sekitar yang dikerumuni banyak orang, sehingga beliau memutuskan untuk menembaknya. Aiptu Sunayanto meminta bantuan kepada supir ojek online untuk merekam kejadian sebagai alat bukti. Setelah perampok tertembak, Aiptu Sunaryanto dengan sigap menolong korban.
                  Risma Oktaviani, korban penyandraan mengaku disandra kurang lebih selama 30 menit. Dalam penyandraan itu sempat terlintas dipikiran Risma bahwa dia dan anaknya akan meninggal saat itu juga. Risma merasa sedih karena anaknya yang masih kecil telah mengalami hal mengerikan tersebut. Saat Aiptu Sunaryanto melumpuhkan penyandra dengan timah panas, Risma sudah siap akan resiko jika dia yang akan tertembak. Setelah dia berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit, dia baru mengetahui anaknya tertusuk ujung pisau.
                  Agus, seorang supir ojek online yang terluka karena ikut membantu merebut pisau dari tangan perampok ketika tengah dilumpuhkan. Luka yang diderita Agus cukup parah, tangannya tertusuk pisau hingga menembus ke tulang. Menurut Cikal, supir angkutan umum, perampok itu meminta dia terus menjalankan angkutannya. Namun, karena merasa kasihan dengan korban, setelah sampai di lampu merah Cikal langsung mematikan mesin mobil dan keluar meminta pertolongan.
                  Kejadian tersebut menjadi pelajaran tersendiri bagi Risma, korban penyandraan. Sekarang Risma bisa mengambil hikmah atas kejadian yang telah menimpanya bahwa antara hidup dan mati hanya mempunyai jarak yang tipis. Risma mengaku sangat trauma dan tidak lagi ingin menggunakan angkutan umum. Bagi Agus supir ojek online yang terluka, meski sekarang dia harus terluka dan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-harinya namun dia tidak pernah menyesal atas apa yang telah dia lakukan. Menurut Agus saat kejadian dia hanya berpikir untuk membantu dan menolong korban. Ia tidak pernah sedikitpun memikirkan resiko apa yang terjadi. Namun, beruntungnya Agus karena semua biaya pengobatan telah ditanggung oleh perusahaan ojek online tempat dia bekerja. Aiptu Sunaryanto selaku polisi penyelamat merasa sangat senang karena bisa membantu menyelamatkan nyawa ibu dan anak. Beliau mendapat banyak dukungan dan apresiasi dari banyak pihak. Beliau juga telah mendapatkan berbagai penghargaan dari atasannya.
    2. Keunggulan acara
Terdapat berbagai keunggulan yang dimiliki acara ini. Berikut ini adalah beberapa keunggulan yang dimiliki Hitam Putih :
a. Pengemasan acara yang menarik yaitu dengan gaya khas pembawa acaranya. Deddy Corbuzier membawakan acara ini dengan sangat baik dan kompeten meskipun dia bukan jebolan seorang presenter.
b. Memiliki konsep yang berbeda dengan talkshow lainnya. Yaitu biasanya dengan memberikan motivasi kepada penonton yang biasa dilakukan dengan memberikan kata-kata motivasi di setiap akhir acara.
c. Mampu memberi motivasi dan inovasi bagi penonton baik secara langsung maupun tidak langsung.
d  mengangkat tema dari fenomena masyarakat yang ada. Tema sangatlah pentig bagi sebuah acara. Tema sangat menentukan keberhasilan acara tersebut. Oleh karena itu Hitam Putih selalu memilih tema yang benar-benar sedang hangat dibicarakan masyarakat luas dan sesuai kenyataannya.
e. Mampu menghibur masyarakat luas. Dengan didampingi Chika Jessica, Deddy Corbuzier mampu memancing gelak tawa penonton di studio maupun di rumah. Chika dengan gayanya yang aneh bisa melengkapi Deddy yang terkadang terlalu serius menyikapi permasalahan.
f. Mampu mengedukasi dan memberi informasi yang relevan. Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya dan yang terpercaya itu mampu memberikan informasi yang benar dan tepat.
3. Kekurangan acara
Setiap program acara tentunya mempunyai keunggulan dan kekurangan. Beberapa kekurangan dalam acara Hitam Putih yaitu :
a. Terkadang digunakan untuk mencari dukungan orang banyak. Salah satu contohnya yaitu ketika partai politik ingin mendapat simpati masyarakat dengan menjadi salah satu bintang tamu di acara tersebut.
b. Digunakan sebagai media promosi. Tidak dapat dipungkiri bahwa stasiun televisi selalu menjadi media promosi. Namun alangkah baiknya jika dalam acara Hitam Putih atau acara suatu produk.
c. Kata-kata yang diucapkan Deddy Corbuzier terkadang terlalu menyakitkan. Karena Deddy merupakan oran yang jujur maka dia selalu mengungkapkan apapun yang ada dipikirannya tanpa mau menyaring kata-katanya agar terdengar lebih sopan lagi.
C. PENUTUP
    1. Simpulan
Hitam Putih adalah talkshow yang menarik dan informatif. Program ini sangat menarik karena selalu menyelipkan kata mutiara disetiap akhir acaranya. Mengemas program dengan baik agar tidak membosankan penonton. Simpulan untuk peristiwa penyandraan yang terjadi adalah kurangnya pemerataan ekonomi sehingga menimbulkan ketimpangan sosial dan dapat memunculka berbagai tindakan kriminal.
    2. Saran
Semakin majunya teknologi, kita sebagai pengguna media yang baik harus mampu menyaring informasi mana yang baik dan mana yang buruk. Selain itu kita harus selalu waspada dan berhati-hati jika hendak menggunakan transportasi umum. Bisa juga dengan cara membekali diri dengan kemampuan beladiri.

D. DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. Hitam Putih (acara TV) (online).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hitam_Putih_(acara_TV)/. Diakses tanggal 15 April 2017,       pukul 13.45 WIB.
Chy,Ana.2015.  8 Manfaat Acara Hitam Putih Trans7  (online).
http://manfaat.co.id/manfaat-acara-hitam-putih/. Diakses tanggal 15 April 2017, pukul 13.45 WIB.

Senin, 17 Juli 2017

Tugas mata kuliah Prosa

Menganalisis cerpen Robohnya Surau Kami dengan menggunakan pendekatan objektif.
Unsur intrinsik :
1. Tema : Seseorang yang lebih mementingkan urusan agama dan akhirat, tidak mementingkan urusan dunia tanpa menyeimbangkan keduanya.
2. Tokoh/Penokohan :
a. Aku : - dermawan : dilihat dari kalimat "Biasanya kakek gembira menerimaku, karena aku suka memberinya uang."
              - selalu ingin tahu : kalimat " Aku ingin tahu, lalu aku tanya kakek lagi." Dan                                                         kalimat " Dan ingin tahuku membuat aku nyinyir bertanya."
b. Kakek : - sederhana : kalimat " Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya sekali se-jumat."
                  - menolong tanpa pamrih : kalimat " Orang-orang suka minta tolong kepadanya, sedang ia tak pernah minta imbalan apa-apa."
                   - religius : kalimat " Sudah begitu lama aku berbuat baik, beribadat, bertawakal kepada Tuhan."
                    - lalai : kalimat " Tak kuingat punya istri, punya anak, punya keluarga, seperti orang lain."
                    - mudah terpengaruh : kalimat " Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk."
C. Ajo Sidi : - pembual : kalimat " Maka aku ingat Ajo Sidi, si pembual itu."
                     - tidak bertanggung jawab : kalimat " Tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa oleh perbuatan Ajo Sidi yang tidak sedikitpun bertanggung jawab."
D. Haji Saleh : - sombong : kalimat "Aku Saleh. Tapu karena aku sudah ke Mekah, Haji Saleh namaku."
                        - suka memprovokasi : kalimat " Kita protes kita resolusikan."
                        - egois : kalimat " Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis."
E. Istri tokoh aku : - mudah terkejut : kalimat " Kataku seraya cepat-cepat meninggalkan istriku yang tercengang-cengang."
F. Istri Ajo Sidi : watak tokoh tidak dijelaskan dalam teks.
3. Latar/Setting :
    a. Tempat : - pasar : kalimat " Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku."
                         - surau : kalimat "Dan di ujung jalan nanti akan Tuan temui sebuah surau tua."
                         - akhirat : kalimat " Dia akhirat Tuhan Allah memeriksa orang-orang yang sudah berpulang."
                         - neraka : kalimat " Dan malaikat dengan sigapnya menjewer Haji Saleh ke neraka."
                         - rumah : kalimat " Ketika aku mau turun rumah pagi-pagi."
                         - rumah Ajo Sidi : kalimat " Aku cari Ajo Sidi kerumahnya."
   b. Waktu : - tahun lalu : kalimat " Kalau beberapa tahun lalu Tuan datang ke kota kelahiranku."
   c. Suasana : - sedih : kalimat " Dan aku melihat mata kakek berlinang."
                         - sunyi : kalimat " Pandangannya sayu ke depan, seolah-olah ada yang mengamuk dipikirannya."
                         - ramai : kalimat " Begitu banyak orang yang diperiksa."
                         - panik : kalimat " Kataku seraya cepat-cepat meninggalkan istriku yang tercengang-cengang."
4. Alur/Plot :
    Sorot balik : dilihat dari cerita yang diawali masa kini yaitu menceritakan keadaan surau saat ini atau sekarang yang telah ditinggalkan penjaganya. Kemudian menceritakan alasan atau rusaknya tempat beribadah tersebut, dengan meninggalnya kakek penjaga surau dan masalah atau sebab yang menyebabkan meninggalnya kakek tersebut.
5. Sudut pandang :
    Orang pertama : pengarang berperan sebagai tokoh utama. Bisa dilihat dengan penggunaan kata " aku ".
6. Amanat :
   1. Sebagai seorang hamba kita seharusnya mampu menyeimbangkan antara urusan agama dan dunia.
   2. Kita tidak seharusnya cepat terprovokasi dengan orang lain.
   3. Kita harus mampu bertanggung jawab atas apa yang kita miliki.
   4. Kita tidak boleh sombong atas prestasi apa yang telah kita raih.
   5. Kita harus memiliki semangat yang tinggi dan tidak mudah putus asa.
7. Gaya bahasa :
   a. Majas alegori : cara berceritanya menggunakan simbol, yaitu dengan menggunakan tokoh Haji Saleh di akhirat.
   b. Majas sinisme : kalimat " Dan yang terutama ialah sifat masa bodoh manusia sekarang, yang tak hendak memelihara apa yang tidak dijaga lagi"  yang berisi kritikan untuk masyarakat sekarang.

Menganalisis cerpen Robohnya Surau Kami dengan menggunakan teori struktural Robert Stanton.
1. Fakta cerita
   a. Karakter :
       - tokoh utama : Ajo Sidi karena mendominasi cerita. Muncul dalam cerita sebanyak 15 kali. Tokoh ini sering muncul karena dia lah yang bercerita kepada tokoh kakek sehingga menyinggung perasaan dan membuat tokoh kakek bunuh diri. Karakter Ajo sidi :  - pembual : kalimat " Maka aku ingat Ajo Sidi, si pembual itu."
          - tidak bertanggung jawab : kalimat " Tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa oleh perbuatan Ajo Sidi yang tidak sedikitpun bertanggung jawab."
   - tokoh bawahan :
a. Aku : - dermawan : dilihat dari kalimat "Biasanya kakek gembira menerimaku, karena aku suka memberinya uang."
              - selalu ingin tahu : kalimat " Aku ingin tahu, lalu aku tanya kakek lagi." Dan                                                         kalimat " Dan ingin tahuku membuat aku nyinyir bertanya."
b. Kakek : - sederhana : kalimat " Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya sekali se-jumat."
                  - menolong tanpa pamrih : kalimat " Orang-orang suka minta tolong kepadanya, sedang ia tak pernah minta imbalan apa-apa."
                   - religius : kalimat " Sudah begitu lama aku berbuat baik, beribadat, bertawakal kepada Tuhan."
                    - lalai : kalimat " Tak kuingat punya istri, punya anak, punya keluarga, seperti orang lain."
                    - mudah terpengaruh : kalimat " Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk."
D. Haji Saleh : - sombong : kalimat "Aku Saleh. Tapu karena aku sudah ke Mekah, Haji Saleh namaku."
                        - suka memprovokasi : kalimat " Kita protes kita resolusikan."
                        - egois : kalimat " Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis."
E. Istri tokoh aku : - mudah terkejut : kalimat " Kataku seraya cepat-cepat meninggalkan istriku yang tercengang-cengang."
F. Istri Ajo Sidi : watak tokoh tidak dijelaskan dalam teks.
   b. Alur :
    Sorot balik : dilihat dari cerita yang diawali masa kini yaitu menceritakan keadaan surau saat ini atau sekarang yang telah ditinggalkan penjaganya. Kemudian menceritakan alasan atau rusaknya tempat beribadah tersebut, dengan meninggalnya kakek penjaga surau dan masalah atau sebab yang menyebabkan meninggalnya kakek tersebut.
   c. Setting :
    a. Tempat : - pasar : kalimat " Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku."
                         - surau : kalimat "Dan di ujung jalan nanti akan Tuan temui sebuah surau tua."
                         - akhirat : kalimat " Dia akhirat Tuhan Allah memeriksa orang-orang yang sudah berpulang."
                         - neraka : kalimat " Dan malaikat dengan sigapnya menjewer Haji Saleh ke neraka."
                         - rumah : kalimat " Ketika aku mau turun rumah pagi-pagi."
                         - rumah Ajo Sidi : kalimat " Aku cari Ajo Sidi kerumahnya."
   b. Waktu : - tahun lalu : kalimat " Kalau beberapa tahun lalu Tuan datang ke kota kelahiranku."
   c. Suasana : - sedih : kalimat " Dan aku melihat mata kakek berlinang."
                         - sunyi : kalimat " Pandangannya sayu ke depan, seolah-olah ada yang mengamuk dipikirannya."
                         - ramai : kalimat " Begitu banyak orang yang diperiksa."
                         - panik : kalimat " Kataku seraya cepat-cepat meninggalkan istriku yang tercengang-cengang."
   d. Tema : Seseorang yang lebih mementingkan urusan agama dan akhirat, tidak mementingkan urusan dunia tanpa menyeimbangkan keduanya.
2. Sarana cerita
   a. Judul : Robohnya surau kami
                    Terkait dengan cerita, yang dimaksud penulis dengan surau adalah tempat beribadah. Tempat yang dulunya dijaga oleh seorang kakek tua, namun setelah kakek tersebut meninggal surau itu tidak lagi terurus. Pengarang menggambarkan itu sebagai keimanan masyarakat yang semakin menipis, sehingga mereka membiarkan surau atau tempat ibadah mereka hampir roboh.
   b. Sudut pandang :
    Orang pertama : pengarang berperan sebagai tokoh utama. Bisa dilihat dengan penggunaan kata " aku ".
   c. Simbolisme : - robohnya keimanan masyarakat yang digambarkan penulis dengan keadaan sebuah surau.
                               - tokoh Haji Saleh di akhirat yang digunakan untuk bercerita, menggambarkan orang yang hanya mementingkan agama saja.
   d. Ironi : - seseorang yang sangat taat dalam beribadah namun ternyata dia tidak masuk surga.
- surau atau tempat ibadah yang seharusnya ramai namun justru ditinggalkan dan rusak.
   e. Gaya : gaya atau style yang digunakan adalah bahasa suram yaitu kata muram. Bisa ditemukan dalam penggalan kalimat " Tapi sekali ini kakek begitu muram". Sedangkan majas yang digunakan adalah :
  - Majas alegori : cara berceritanya menggunakan simbol, yaitu dengan menggunakan tokoh Haji Saleh di akhirat.
  - Majas sinisme : kalimat " Dan yang terutama ialah sifat masa bodoh manusia sekarang, yang tak hendak memelihara apa yang tidak dijaga lagi"  yang berisi kritikan untuk masyarakat sekarang.

Kamis, 29 Juni 2017

Surat Terbuka Untuk Kedua Sahabatku, Dimas, Wafa

     Masih ingatkah kalian 8 tahun silam untuk pertama kalinya Tuhan mempertemukan kita sebagai sahabat. Aku tak habis pikir kita mampu bertahan selama ini. Melewati manis pahitnya perjuangan kita bersama. Tuhan memang punya jalan untuk kehidupan kita masing-masing, tapi terima kasih karena kalian tetap di sini bersamaku.
     Sudah banyak suka duka yang kita lewati bersama. Jadikan tangis kita sebagai penguat, untuk saling menguatkan satu sama lain. Terima kasih untuk pengalaman masa puber kita yang aneh. Untuk semua tingkah gila kita.
     Sekarang kita sudah jauh. Memilih jalan kita masing-masing. Terkadang rindu, ya rindu akan nakalnya kita. Terima kasih karena sudah mengajarkan aku bahwa pertemanan antara perempuan dan laki-laki tidak harus karena modus.
     Wafa, Dimas, teman perjuanganku semasa sekolah, dan aku harap akan selalu sama sampai kita menemukan orang yang tepat untuk berbagi. Terima kasih karena sudah sabar menghadapi tingkah anehku. Terima kasih untuk semua saran yang pernah kalian bagi.
      Maaf karena aku hanya bisa merepotkan bahkan terkadang menjadi beban. Yakinlah kita akan mampu mejuwudkan mimpi kita bersama. Terima kasih untuk setiap air mata kebahagian yang pernah jatuh.
      Tetap seperti ini sahabatku, meski nanti kau telah menemukan pelabuhan terakhirmu, separuh nafasmu, bagian dari cintamu. Yakinkan aku persahaban ini akan berlanjut sampai kapanpun.

Diana Resmi
29/06/2017

Minggu, 11 Juni 2017

Tugas Mata Kuliah Folklore

Folklore di daerah masing-masing.

                     Naleni Manten
Pada hari yang cerah ini, saya akan sedikit berbagi cerita tentang tradisi di tempat kelahiran saya tepatnya Desa Gondang Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang atau biasa disebut kota ikhlas. Julukan ikhlas ini sering diplesetkan sebagian orang bahwa orang pemalang akan ikhlas meskipun teraniaya seperti  di sinetron. Sebelum saya bercerita izinkan saya memperkenalkan diri saya. Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang, jika tidak kenal saya bagaimana akan sayang ? Betul tidak ? Saya biasa dipanggil teman-teman dengan sebutan dakocan ( diana kocak dan cantik ) hahaha maklum lah saya makhluk tuhan yang diciptakan paling kece. Saya juga kerap dijuluki peri cantik, mungkin karena kecantikan saya yang tiada tara hehehe. Sekarang saya sedang bersusah payah mencari ijabsah (ijasah) di kampus paling tersohor di wilayah dr.cipto namanya adalah Universitas PGRI Semarang. Saya juga mempunyai NPM yang sangat cantik yaitu 156. Cantiknya bahkan melebihi syahrini.
    Baiklah jangan berlama-lama karena Allah swt tidak menyukai hal yang berlebihan. Saya akan menceritakan sebuah adat dalam desa saya ketika seorang laki-laki akan meminang pujaan hati. Dari pihak laki-laki khususnya bapak akan mendatangi rumah perempuan yang sudah dipilih. Kedua orang tua akan berunding untuk memutuskan hari apa yang tepat untuk anak mereka melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Proses ini biasa disebut nakonke atau menanyakan. Setelah ini terlewati akan ada proses selanjutnya yaitu lamaran atau naleni (mengikat) pihak perempuan untuk menandakan bahwa dia sudah dipilih orang.
Pihak laki-laki yang akan melamar  membawa beberapa makanan yang wajib dibawa selain cincin. Makanan wajib itu seperti wajik. Wajik ini terbuat dari ketan yang dimasak kemudian dicampur dengan gula merah. Kemudian ada bongko (nagasari) dan poci-poci. Kedua makanan ini terbuat dari tepung ketan yang diuleni dan dibungkus dengan daun pisang. Pembeda makanan ini hanya terletak di isi dan bentuknya. Jika bongko diisi dengan pisang yang diiris kecil, dibentuk pipih seperti irisan tempe. Lain halnya dengan poci-poci yang berisi campuran gula merah dan parutan kelapa yang dibentuk seperti piramida di Mesir. Selain makanan basah tadi, buah yang wajib dibawa adalah pisang beberapa tandan. Makanan ini wajib dibawa pada saat proses lamaran karena menurut kepercayaan masyarakat jika ada makanan ini maka diharapkan hubungan kedua keluarga ini akan awet atau lengket seperti ketan. Dan pisang mempunyai filosofi kerukan karena bentuknya yang berjejer rapat.
Sejak zaman dulu hanya makanan ini yang dibawa, namun seiring perkembangan ada pula yang membawa jajanan kering. Kemudian semua makanan tadi akan dibawa ke rumah perempuan. Setelah selesai jajanan ini akan dibagikan kepada tetangga sekitar.
    Kepercayaan masyarakat daerah saya, perempuan yang masih lajang atau belum menikah tidak boleh memakan jajanan lamaran yang dibagikan karena menurut mereka jika ada gadis yang nekat memakannya dia bisa tidak laku atau tidak dipilih orang. Banyak sekali aturan bagi kaum perempuan Jawa khususnya Jawa Tengah. Seperti anak perempuan tidak boleh duduk di depan pintu rumah karena akan menghalangi jodohnya. Ada juga kepercayan jika anak perempuan menyapu tidak bersih maka jodohnya nanti akan jelek.
     Tak hanya itu, ada pula kepercayaan masyarakat bagi wanita hamil, yaitu ketika akan pergi harus membawa benda-benda tajam seperti gunting, jarum dan lain sebagainya. Biasanya yang sering digunanakan adalah gunting yang di gantungkan di perut. Banyak sekali aturan bagi wanita hamil seperti harus makan menggunakan baskom bukan piring karena baskom berbentuk bulat menyerupai perut sehingga kandungan akan tetap terjaga, jika menyobek sesuatu harus mengucapkan "dorekdoh" agar anaknya tidak cacat, ada juga yang lucu yaitu jika wanita hamil memakan jantung pisang dan sotong maka dipercaya anaknya nanti akan himong (hitam cemong) seperti sotong.
     Hahahaha unik dan menghibur bukan ? Masih banyak sekali kepercayan yang dianut di daerah saya, namun karena keterbatasan hanya itu yang dapat saya utarakan.

Ngopi Puisi Bersama Setia Naka Andrian

     Hari Kamis, 27 April 2017,  pukul 19.00, Hima prodi PBSI menyelenggarakan acara ngopi puisi dengan pembicara bapak Latief Anshori dan bapak Setia Naka Andrian yang semuanya adalah dosen di Universitas PGRI Semarang. Bapak Setia Naka Andrian adalah dosen mata kuliah puisi di kelas saya 2D PBSI. Sehingga bagi kami warga 2D acara pada hari itu disunahkan untuk mengikutinya.
     Acara yang disajikan cukup menarik. Di sana setelah kita datang kita akan disuguhkan dengan segelas kopi susu dan jajanan seperti singkong rebus, kacang rebus, pisang, dan lainnya. Kemudian kita akan duduk lesehan membaur dengan teman-teman yang lain. Keakraban sangat terasa di sana.
     Sambil menikmati makanan yang disuguhkan kita akan mendengarkan materi yang disampaikan. Membahas mengenai apa itu puisi, bagaimana puisi yang baik, dan juga membedah salah satu puisi milik dosen tercinta kami. Di sela-sela acara diselingi dengan celotehan yang menggelitik yang disampaikan kedua pembicara.
     Setelah kedua pembicara menyampaikan materi, acara selanjutnya diisi dengan pembacaan puisi baik dari panitia penyelenggara maupun semua yang hadir dalam acara tersebut.

Minggu, 23 April 2017

Kartini-kartini Universitas PGRI Semarang

     Jumat 21 April 2017, Universitas PGRI Semarang khususnya Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (BEMFPBS) menyelenggarakan acara Semarak Kartini di Balairung Universitas PGRI Semarang. Acara begitu meriah dengan disuguhkannya berbagai tari kreasi dan pertunjukan lainnya. Selain itu juga diisi dengan pemilihan putri kartini Universitas PGRI Semarang tahun 2017 dan talkshow bersama kartini-kartini modern Indonesia. Menghadirkan beberapa narasumber yang sangat inspiratif salah satunya adalah ibu wakil walikota Semarang.
      Ibu Hevearita Gunaryanti atau lebih sering dipanggil ibu Ita adalah sosok perempuan Indonesia yang begitu luar biasa. Beliau menjadi satu-satunya wakil walikota perempuan di Semarang sejak dulu. Sebagai perempuan ibu Ita mampu membuktikan bahwa kaum perempuan mampu berdiri sejajar dan bersaing dengan kaum laki-laki.
      Acara yang diadakan oleh BEMFPBS ini begitu menginspirasi kaum perempuan. Kita sebagai perempuan modern harus mampu meneruskan perjuangan R.A Kartini untuk memuliakan perempuan-perempuan Indonesia.
Selamat hari Kartini untuk semua perempuan Indonesia.

Sabtu, 01 April 2017

Bertahan Meski Terabaikan

     Aku sangat mencintaimu. Itu yang mampu aku ucapkan saat aku memilih menjatuhkan hatiku padamu. Aku selalu percaya bahwa kamu akan mampu memberi kebahagiaan. Aku setia padamu. Bahkan saat kau mulai tak setia padaku. Aku akan tetap di sini. Menemanimu dan selalu menasehatimu. Bukankah wanita harus selalu menguatkan saat lelakinya terpuruk ? Itu yang saat ini aku lakukan.
     Meski sebenarnya aku tahu, sekarang hatimu tak lagi terisi oleh aku. Tapi sayangnya aku selalu mampu bertahan meski pada akhirnya luka yang  aku dapatkan. Setiap malam aku masih sering saja memikirkanmu. Bagaimana keadaanmu sekarang ? Apakau baik-baik saja tanpa aku ? Semuanya aku lakukan untuk kebaikanmu tanpa aku perduli kesehatan hatiku.
     Awalnya kau masih jadi seorang yang manis, selalu memberiku kejutan romantis. Namun, setelah kau kenal banyak gadis, kau lupa akan kekasihmu yang menangis. Kau selalu punya alasan untuk tidak lagi bertemu denganku. Beberapa kali aku melihatmu menghabiskan waktu dengan gadis lain. Aku menjadi seperti gadis yang bodoh. Menunggu yang tidak pantas aku tunggu. Menjaga cinta tanpa bantuan orang lain itu tak mudah. Kenapa sampai sekarang kau tak mengerti ? Betapa hancur hati yang pernah kau isi.
     Untukmu lelaki hebat yang pernah singgah di hatiku. Terima kasih karena telah meluangkan banyak waktu bersamaku. Terima kasih pernah membuat bibir ini tersenyum meski akhirnya kau menjatuhkan air mataku.

Diana Resmi
01/04/2017

Minggu, 12 Maret 2017

Bukan Genangan Tapi Kenangan

          Awalnya aku pikir aku akan terus seperti ini. Mengingatmu yang tak mau mengingatku. Menginginkanmu yang tak pernah mau menginginkanku.  Apa yang salah denganku ? Sampai kau begitu tega memberi luka ini, apa kamu pikir melupakanmu akan semudah mencintaimu ?
          Mungkin aku telah keliru. Keliru karna aku selalu menyebut namamu disetiap doaku. Keliru karna aku selalu memintamu yang ternyata bukan hakku.
Tapi satu hal yang pasti. Aku tidak pernah menyesal telah mempercayai hatimu untuk sementara menjadi rumah untuk hatiku.
          Terima kasih untuk lelaki yang pernah mengajarkanku bahwa manusia hanya bisa berencana dan Tuhan yang menentukan. Terima kasih untuk semua air mata yang akan selalu menguatkan. Dan terima kasih untuk kenangan yang pernah dibagi  yang aku harap akan mudah terhapus meski sebenarnya aku sendiri saja tak yakin, iya tidak yakin bahwa aku mampu untuk menghapusnya.
          Mulai saat ini aku akan berjanji pada diriku sendiri. Bahwa kamu tidak akan menjadi penghambat untukku untuk mengintip masa depanku. Aku tidak membencimu meski aku tahu kamu yang pernah menghancurkan hati ini, mimpi ini, bahkan kepercayaan ini. Satu yang aku minta, jangan pernah kamu kembali ke hatiku karna sampai saat ini aku masih belum mampu menyatukan kembali serpihan hati yang dulu pernah kamu jatuhkan. Jangan pernah kembali ke hatiku lagi karna aku tengah berusaha menemukan hati yang baru untuk meletakkan hatiku lagi.

Diana Resmi
12/03/2017

Selasa, 07 Maret 2017

Pengertian, Manfaat, dan Tujuan Puisi

Sahabat pembaca blog, kali ini saya akan membagikan sedikit pemahaman saya tentang puisi yang telah saya dapatkan dalam mata kuliah puisi di kampus saya.

1. Pengertian Puisi
          Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari kata poesis yang artinya penciptaan. Puisi merupakan salah satu karya sastra selain drama dan prosa. Puisi adalah karya sastra yang dibuat dengan cara dipadatkan, dipersingkat, dan menggunakan irama yang padu serta pemilihan kata yang khas. Pada umumnya hakikat puisi adalah curahan hati penyair yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

2. Manfaat puisi
           Puisi mempunyai berbagai manfaat. Manfaat puisi dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari contohnya :
a. Puisi dapat dijadikan arahan dalam membentuk kepribadian.
b. Melatih diri untuk lebih berimajinasi.
c. Mampu menggambarkan kehidupan manusia dan lingkungannya.
d. Mampu membangkitkan semangat pembaca.
e. Mampu memberikan motivasi bagi pembaca.
f. Puisi dapat dijadikan sebagai media dalam menyampaikan protes sosial oleh penyair.

3. Tujuan Puisi
           Puisi selain mempunyai manfaat juga mempunyai tujuan. Tujuan puisi pada umumnya sama dengan manfaat, berikut ini tujuan puisi :
a. Bagi penyair puisi bisa dijadikan media untuk mengkritik kehidupan sosial dan merubahnya.
b. Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu hal yang disampaikan penyair.
c. Memberikan motivasi kepada pembaca agar mampu mengapresiasikan karya sastra.

Cerita tentang Gadis cantik di kereta

     K.H Mustofa Bisri dalam cerpennya yang berjudul Gadis Beralis Tebal Bermata cemerlang ini hanya menyajikan beberapa tokoh saja. Tidak d...